BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 24 Desember 2008

Cara Membuat Benih Padi Unggul

Mahalnya harga benih di pasaran dan mutu benih yang kurang bagus, serta varietas benih yang kita inginkan terkadang sulit ditemukan di pasaran, membuat para petani mencoba untuk membuat benih unggul sendiri. Dengan kita mampu menciptakan benih unggul sendiri, kita tidak selalu tergantung dengan pihak lain, karena kita telah menyediakan benih unggul yang terjamin baik daya tumbuhnya, kemuliaan benihnya serta ketahanannya terhadap OPT. Berikut ini adalah resep cara membuat benih padi unggul hasil dari Paguyuban Penggemar PHT “karya Sejahtera Pagelaran” Lampung.

Bahan dan Metode

Lahan seluas 10 x 10 meter.
Pupuk tambahan SP. 36, Urea, KCI sebanyak 10 Kg.
Garam/abu dapur dan abu sekam secukupnya.
Ember untuk tempat mencampur pupuk.

Alat-alat untuk pemanenan dan pasca panen.

Cara Perlakuan

1. Pemuliaan benih pada lahan

° Siapkan lokasi seluas 10 x 10 meter dengan jarak dari pematang 3 meter keliling.
° Lakukan pemotongan pada malai yang tidak sama baik tinggi maupun jenis varietasnya pada saat padi keluar malai, harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya dilakukan sore hari agar tidak mempengaruhi pembuahan.
° Berikan pupuk tambahan pada saat padi masak susu, dengan dosis: Urea 2,5 Kg, SP 36 sebanyak 2,5 Zkg dan KCI 5 Kg, untuk satu lokasi ukuran 10 x 10 meter.
° Panen akan mundur 7 hingga 10 hari, dan sebelum dipanen lakukan sekali lagi pemotongan pada padi yang tidak sama baik tinggi maupun varietasnya, karena kuatir masih tersisa.

2. Perlakuan pasca panen

° Pemanenan dilakukan setelah padi menguning 85-90 %.
° Lakukan pemanenan secara khusus dan jangan sampai tercampur dengan padi yang lain.
° Lakukan segera penjemuran dengan alas kepang, tikar dan jangan di lantai jemur, pada pagi hari pukul 7.30 hingga 10.00 WIB serta sore hari pukul 14.30 hingga 16.30 WIB, sampai kering dengan kadar air 14-12 %.
° Lakukan stagnasi selama 7 - 15 hari sebelum direndam.

3. Perlakuan Perendaman

° Ambil benih secukupnya sesuai dengan luas lahan.
° Siapkan air garam/air abu yang dalam kondisi telur ayam kampung terapung separohnya.
° Masukan benih ke dalam air tersebut dan akan terlihat benih menjadi 3 bagian.
Bagian I adalah yang ada di dasar, dengan daya tumbuh 90-95 %, Bagian II adalah yang melayang, dengan daya tumbuh 85-90 %, Bagian III adalah yang terapung dengan daya tumbuh 0-85 %.

° Pisahkan bagian III (yang terapung) dan bisa dijemur lagi untuk dikonsumsi.
° Ambil bagian I dan II lalu dibilas dengan air tawar sampai bersih dan rendam selama 24 jam dengan air bersih, lalu ditiriskan dan kita peram selama 24 jam, maka benih siap untuk ditebar.

4. Perlakuan Penyebaran

° Siapkan lahan persemaian seluas 1/20 dari luas lahan.
° Penyemaian sebaiknya dilakukan sore hari dan lihat cuaca untuk sebar dengan air atau tanpa air.
° Berikan pupuk secukupnya dengan dosis Urea, SP.36 dan KCL 1:1:1 pada saat berumur satu minggu HSS (Hari Setelah Semai).
° Pengendalian hama sebaiknya dengan menggunakan pestisida nabati.
° Lakukan pencabutan setelah berumur antara 20-25 hss.

5. Perlakuan Setelah Tanam

Setelah tanam sebaiknya diperlakukan sebagaimana kita menanam padi seperti biasanya, dan jangan menggunakan herbisida dan pestisida yang sifatnya kimia, dan ulangi pemuliaan dan penambahan pupuk setelah padi keluar malai dan masak susu. Dan lakukan semua proses seperti di atas. Maka kita akan memperoleh benih yang bermutu unggul.

Selamat mencoba.

Sumber : SINAR TANI, 28/7 - 4/8/1999

Tidak ada komentar:

Posting Komentar