BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 25 Desember 2008

Kemajuan Teknologi Kendala Minat Baca Anak

Kemajuan teknologi seperti maraknya siaran televisi merupakan salah satu kendala bagi perkembangan minat baca anak. "Budaya baca kita belum matang, tetapi malah masuk teknologi televisi sehingga orang lebih senang menyaksikan siaran televisi dari pada membaca," kata Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional, Drs. Suprianto, M.Si., di Semarang, Selasa (12/9).
Ia mengatakan merebaknya telepon seluler (HP) saat ini membuat orang rela mengeluarkan Rp 20.000 hingga Rp 100.000 untuk membeli pulsa, namun untuk membeli buku dengan harga Rp 15.000 tidak bisa. "Pulsa lebih mahal dari pada buku, tetapi orang pilih membeli pulsa. Kalau budaya membaca sudah bagus, buku mahal tetap dibeli," katanya.
Menurut dia, perpustakaan merupakan sebuah refleksi budaya, seharusnya perpustakaan menanamkan sikap untuk terus-menerus belajar sepanjang hayat dan memperkenalkan dasar-dasar ilmu pengetahuan, keterampilan, seni, dan budaya.
Suprianto mengatakan orang tua, terutama ibu, merupakan perpustakaan pertama bagi anak atau dengan kata lain "ibuku perpustakaan pertamaku". Namun, katanya, kenyataan di masyarakat kalau ibu dan bapak tidak memberi contoh membaca, bahkan sering menonton televisi, maka akan sulit menyuruh anak untuk membaca.
Ia mengatakan, kalau ibu sebagai perpustakaan pertama tidak berfungsi, maka sebagai alternatif mencari bacaan di luar atau perpustakaan. Minat baca di luar tergantung ketersediaan, kemudahan, kenyamanan dalam memperoleh bahan bacaan.
"Buku sudah tersedia di sejumlah perpustakaan, sekarang tinggal mencari pembacanya. Agar menarik minat baca, perlu upaya promosi, kerja sama dan kegiatan lain yang bisa menggerakkan masyarakat untuk berbondong-bondong ke perpustakaan," katanya.

ya iyalah internet lebih menarik minat daripada buku - buku pelajaran...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar